Selain memiliki potensi interferensi dengan frekuensi sinyal ponsel itu sendiri, penggunaan frekuensi radio dalam modul bluetooth juga berimbas pada munculnya interferensi teknologi lain yang memanfaatkan frekuensi radio. Potensi interferensi yang cukup besar adalah peralatan cordless phone, oven microwave, maupun 802.11 wireless LAN.
Sebuah peralatan 802.11 yang dinamakan client atau access point akan mendengarkan terlebih dahulu dalam saluran media transmisi sebelum mulai mengirimkan data. Jika client tersebut tidak mendetaksi adanya energi frekuensi radio diatas threshold tertentu, maka akan mengirimkan sinyal (broadcast). Dengan kata lain ketika media transmisi dalam keadaan kosong, maka client tersebut baru bisa mengirimkan data berupa frame. Dengan protokol yang sama, frame tersebut dapat diterima oleh client yang dituju.
Kondisi buruknya antara bluetooth dan 802.11b adalah saling mengerti protokol yang sama. Akibatnya sistem radio bluetooth akan mengganggu dan mulai mengirimkan data selama client 802.11 mulai mengirimkan frame. Akibat yang akan terjadi dari proses ini adalah terjadinya tabrakan yang berakibat client 802.11 harus mengirim ulang frame ketika terminal yang dituju tidak mengirimkan pesan balik bahwa frame tersebut telah diterima, sehingga akan terjadi miscoordination.
Kondisi ini akan mengurangi performa dari masing-masing peralatan. Kecepatan transfer data dari peralatan 802.11 akan menjadi rendah dan proses pengiriman ulang frame akan terus terjadi. Dalam situasi yang lebih baik, barangkali proses pengiriman pesan balik hanya akan tertunda beberapa lama saja. Beberapa cara untuk meminimalisasi interferensi adalah :
- Mengelola penggunaan peralatan dengan frekuensi radio. Salah satu cara untuk mengurangi potensi interferensi adalah dengan mengatur jenis-jenis peralatan frekuensi radio dalam fasilitas yang anda miliki. Dalam kondisi terburuk, saudara dapat menempatkan bluetooth dalam pilihan terakhir untuk digunakan, atau bahkan tidak menggunakan sama sekali. Jika tidak, maka saudara dapat mengatur penggunaan bluetooth untuk aplikasi tertentu.
- Yakinkan apakah cakupan 802.11 cukup kuat. Sinyal 802.11 yang kuat akan menghasilkan cakupan area yang tinggi, sehingga mengurangi efek dengan sinyal bluetooth. Jika transmisi 802.11 terlalu lemah, maka kemungkinan masalah dengan sinyal bluetooth akan semakin besar.
- Migrasi ke pita frekuensi 5 GHz. Cara terakhir barangkali cukup ekstrim, tetapi mungkin ini cara terbaik bagi peralatan 802.11 agar tidak diganggu oleh peralatan bluetooth. Sinyal keluaran yang baru inipun juga lebih besar dari sebelumnya.
Penggunaan frekuensi radio pada bluetooth tidak hanya menguntungkan dari sisi jarak jangkauan dan koneksinya saja, tetapi juga menyimpan sebuah potensi interferensi yang tidak kecil bagi peralatan lain yang menggunakan frekuensi radio juga. Setidaknya semakin sesaknya penggunaan pita frekuensi akan membuat para peneliti semakin berhati-hati dalam hal menciptakan teknologi baru dengan memanfaatkan frekuensi radio ini.